Minggu, 08 April 2012

yang pernah menjadi kedua


Yang Pernah Menjadi Kedua
Tulisan ini terinspirasi dari beberapa pengalaman pahit para sahabat ku dan saya sendiri. Pengalaman ketika kita merasa tak lagi berguna di mata pasangan kita, ketika kita merasa di sudutkan oleh sebuah kenyataan bahwa tak hanya ada kita di hati pasangan kita
Yapp,,  Menjadi yang kedua !!
Berawal pada sumpah ikatan hati untuk menjaga sebuah komitmen. Tak peduli seberapa jauh jarak yang membiasakan kita dalam situasi “long distance relationship”, tak peduli tentang restu orang tua yang belum tersentuh sama sekali, karna yang kita rasakan adalah hati dan doa yang bagiku sama saja.
Kedamaian, kebahagiaan, dan kenyamanan jiwa hanya sebagian hal yang harus dikorbankan, kenapa ? Karena sebenarnya ketika kita mengucap “iya kamu menjadi pacar saya” itu artinya kita sudah mengambil sebuah resiko dalam-dalam termasuk menjadi yang kedua.
Semua memang begitu implisit dan tersirat, ada indah yang juga tercipta sebab saat kita yakin dimana apa yang kita cari berada di dalam dirinya. Ternyata, setelah sadar kita telah menjadi yang kedua dan membuka mata bahwa kita sudah mencintai orang yang salah. Ketika kita di duakan raga kita memang kuat, hanya jiwa yang rapuh saja yang tidak mampu kembali lagi untuk bangkit. Sebesar apapun tubuh kita, dan sekuat bagaimanapun kita, ketika berada dalam posisi yang tak lagi satu-satu nya kita tetap menjadi insan yang rapuh, karena seseorang pernah berkata “Cinta telah membuat suatu kekuatan menjadi lemah”.
Untuk memikirkan solusi terakhir ini memang rumit, begitu banyak keputusan dan tawaran yang pada akhirnya hanya ada dua jalan keluar akhir dan mutlak yang berada di tangan kita, yaitu:
1. kita terus melanjutkan hubungan entah menjadi yang kedua atau merebutnya
2. atau kita meninggalkannya.
Mendengar dan mengalaminya saya dapat menyimpulkan bahwa terkadang Cinta adalah racun pembunuh, ular hitam berbisa yang menderita di neraka, terbang melayang dan berputar-putar menembusi langit sampai ia jatuh tertutup embun, ia hanya akan diminum oleh roh-roh yang haus. Kemudian mereka akan mabuk untuk beberapa saat, diam selama satu tahun dan mati untuk selamanya. Begitu mudah memang, namun metamorfosis ini akan berhenti ketika kita berhenti dalam fase racun menjadi embun, kita cukup mengambil percikan nya dan meneteskan dalam pijar lembah agar ia tetap basah.
Sesakit apapun kita jatuh, bangkit dan lawan lah ! Seseorang berkata “Saya akan memilih bangkit melawan daripada diam tertindas”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar